Sabtu, 17 Januari 2009

Sekolah Dukung Baksos ILUNI 37-91



Jakarta, Kanal37
Ikatan Alumni SMAN 37 angkatan 1991 (ILUNI 37-91) meminta ijin Kepala Sekolah SMAN 37 Dra. Nilwathny S., MM untuk menggelar bakti sosial. Iman Arifiansyah, perwakilan alumni, menjelaskan kegiatan tersebut berupa sunatan masal, bazaar makanan, dan music corner.

“Acara ini digelar di SMAN 37 pada Sabtu 31 Januari 2009 mulai pukul 08.00 WIB. Kami memerlukan dukungan dari sekolah,” kata Iman yang juga Ketua Umum ILUNI 37-91 di Kantor Kepsek SMAN 37 Jakarta, Senin (12/1/2009).

Tampak mendampinginya, Koordinator Pelaksana Baksos Harini, Yudha Arifianto, Gamal Ferdhi, Fidina Sari (Fifi), Lizta Mariani dan Lia Ratnasari.

Ibu Nilwathny mengabulkan permohonan Iluni 37-91. Bahkan mendukung dengan ikhlas kegiatan tersebut. Dia berharap agar kegiatan tersebut dapat menjembatani tali silaturahim antara pihak-pihak yang terlibat.

“Kami berdoa acara kalian bisa berjalan lancar, aman dan sesuai dengan tujuannya,” kata Ibu Nilwathny.

Beberapa petinggi sekolah turut dalam pertemuan tersebut. Mereka adalah Bp. Budi Winahyu (Wakepsek bidang Kesiswaan), Ibu Frida Silitonga (Wakepsek bidang Sarana dan Prasarana), Bp Riptahadi Wibisono (Wakepsek bidang Kurikulum), dan Bp Sarwani (Pembina ROHIS).

Pihak sekolah berharap kegiatan alumni lainnya menggelar kegiatan seperti alumni angkatan 1991.

“Apalagi jika alumni menggelar kegiatan yang bertujuan untuk membantu adik-adik siswa SMAN 37 dapat terlaksana secara berkesinambungan,” imbuh Ibu Nilwathny.

Iman pun menyatakan terima kasihnya, diimbuhi permintaan lain. Panitia, kata Iman membutuhkan 30 peserta sunatan massal yaitu anak usia 7 sampai 14 tahun. Panitia juga meminjam ruang kelas untuk sunatan massal dan kegiatan lainnya.

“Kami juga butuh meja, kursi dan bantuan dari siswa SMAN untuk kegiatan ini,” pinta mantan Ketua OSIS SMAN 37 angkatan 1991 ini.

Penjaringan peserta anakb-anak yang akan mengikuti sunatan massal dikabulkan Bp. Sarwani. Namun sebelum itu, dia meminta Iluni menyiapkan formulir untuk peserta sunatan massal itu.

“Pesertanya anak-anak dalam lingkungan sekolah dan sekitar sekolah,” jelas pria berjenggot ini.

Sementara untuk siswa yang akan membantu Iluni akan direkrut Bp Budi Winahyu. “Mereka dari pengurus OSIS dan Rohis,” kata Pak Budi.

Usai pertemuan itu, Ibu Frida mengajak delegasi ILUNI itu melihat ruang kelas dan perlengkapan yang bakal digunakan saat bakti sosial. Harini membuat mensketsa tata letak ruangan. Iman mengukur luas meja untuk matras para pasien sunat di sebuah kelas.

Di sana terlihat sekelompok gadis belia dan lelaki muda yang sedang bercanda. Wajah mereka ceria dan segar untuk melanjutkan pelajaran berikutnya. Mereka tak terusik dengan kelakuan para bekas penghuni sekolah samping rel itu.

“Kok anak SMA sekarang lebih muda-muda dibanding kita dulu, ya?” kata Iman iseng.

“Dulu lo juga begitu lagee. Cuma lo ngeliatnya waktu tua, jadi merasa mereka lebih muda,” kata Fifi.

Fifi benar, pernyataan Iman itu akibat dia kini berada di usia madya dini. Usia yang berkisar antara 40 hingga 50 tahun. Menurut psikolog Elizabeth B. Hurlock, usia ini adalah masa yang paling menentukan seperti apa hidup seseorang akan berakhir.

Makanya ada ungkapan kondang: life begin @ forty. Nah, menjelang forty, ayo kita sukseskan baksosnya, agar bermakna buat sesama.

written by Gamal Ferdhi